Cari Blog Ini

Kamis, 25 Mei 2017

Being 23 and something

I AM 23....SO WHAT?!
Sebenarnyalah, tak ada yang tahun apa yang akan terjadi di masa depan. Kamu boleh saja bermimpi untuk memiliki karir yang sukses setelah kuliah. Namun apabila hingga kini hal itu belum tercapai, that is not the end of the world, babe. Tak masalah. Karena pada akhirnya, kamu tidak benar-benar bisa memastikan dimana kamu akan diterima bekerja.Tak apa jika pekerjaanmu sekarang belum sesuai passionmu, jika itu bukan lah pekerjaan impianmu. Pekerjaanmu sekarang mungkin justru membantumu untuk mendapatkan pekerjaan impianmu di masa depan. Dan jangan membandingkan pekerjaanmu dengan teman-temanmu. Bisa saja mereka sekarang mendapat pekerjaan yang lebih bagus atau baik. Membandingkan hal itu hanya akan menguras energimu untuk hal yang tidak bermanfaat. Semua ini hanya tentang proses kok. Kamu hanya perlu belajar lebih lama dari mereka. Mungkin malah hasil akhirmu akan lebih baik dari yang lain. Kamu masih memiliki banyak waktu untuk melangkahkan kaki secara perlahan untuk meraih apa yang kamu inginkan. 

Gagal bukan lah akhir. 

Bagaimana jika kamu sudah mencoba terus tapi gagal mendapat pekerjaan? Tak apa. Kamu masih bisa mencoba lagi.
Bagaimana jika kamu gagal kembali dalam menjalin hubungan asmara? Tak apa. Kamu hanya belum bertemu jodohmu. 
Setelah mengalami banyak hal itu, kamu merasa jadi orang paling gagal dalam kehidupan? Tenang saja, sayang. Usiamu baru 23 tahun kok, yang artinya kamu masih punya banyak waktu untuk bangun lagi dan lagi setelah bertemu kegagalan itu. 
Kegagalan adalah sesuatu yang biasa dan hal yang sangat wajar terjadi pada semua orang yang pernah berusaha meraih mimpinya. Dan seperti banyak kisah-kisah dari orang-orang sukses itu, biasnaya kegagalan adalah langkah-langkah kecil yang membawa kita menuju keberhasilan. Habiskan saja semua kesempatan gagalmu sedini mungkin di usia mudamu ini. Kenapa? Karena kamu masih punya banyak waktu untuk bangkit kembali. Jatuh dan bangkit lagi, jatuh dan bangkit lagi. Memulai lagi dari awal bukan lah hal yang buruk. Karena setelah melalui berbagai kegagalan, kamu hanya akan menikmati keberhasilan. 

Keharusan untuk menjadi bahagia

We like to be happy right? I think everyone like to be happy. But trust me, we can't please everybody, man. As long as we live, we definitely gonna meet people who dislike everything we do, even we do our best to impress them. Sungguh, hal ini bukan hanya terjadi pada satu dua orang saja, tapi hampir semua mengalami ini. So keep this in your mind, that you only need to make your self happy. The rest is their decision. Put your happiness as the first priority. I tell you it's not selfish, it's necessary though. Dan lupakan tentang 'mimpi' orang lain. Jangan merasa mimpimu tidak terlalu berharga untuk diraih, apa pun itu it's always worthed to fight for. Kamu tak perlu melakukan sesuatu yang tak kamu sukai. Karena keputusan yang kamu ambil saat ini akan menentukan keputusan-keputusan lain di depan. Ambil lah keputusan yang kamu sukai sesuai kata hati. Pernah dengar kutipan dari Menteri Susi ini : Kebahagiaan itu adalah energi!

Let's say NO

Belajar untuk berkata Tidak pada hal-hal yang kamu rasa tidak perlu. Hanya karena temanmu yang mengajak untuk berbelanja, kamu tidak enak menolak. Hanya karena kamu takut dicap tidak keren, kamu akhirnya mengikuti hal-hal negatif yang dilakukan lingkunganmu. Kata Tidak itu tidak lah selalu buruk. Sudah saatnya kamu belajar menolak hal-hal yang membawa pengaruh negatif padamu, hal-hal yang menutup kesempatan-kesempatanmu. Cobalah mengatakan Tidak dengan percaya diri. Berkata Tidak adalah hakmu. Karena terkadang, kata tidak justru akan menyelamatkanmu. 

Teman lama berganti teman baru 

Kehilangan teman adalah hal yang biasa. Jangan khawatir. Bukan karena kamu tidak baik atau tidak menyenangkan lagi, Bukan juga karena pertengkaran. Beranjak dewasa, ada satu hal yang harus kamu pahami. Jarang berinteraksi, jarang ketemu atau bahkan sudah tidak saling berkomunikasi dengan teman merupakan hal yang biasa, sangat lumrah terjadi. Walau pun perubahan ini adalah hal yang paling menyakitkan dari menjadi dewasa. Tidak semua hal bisa berlangsung selamanya, sayang. Ada psikologis mengatakan tentang rentang waktu pertemanan, semakin lama maka semakin baik. Disebutkan juga pertemanan yang telah berlangsung lebih dari tujuh tahun maka pertemanan itu akan berlangsung seumur hidup. Tapi kadang, tidak lah sesederhana itu. Orang-orang yang dahulu mungkin adalah pendamping kita setiap nongkrong, sekarang sudah jauh di luar pulau, sudah punya teman nongkrong lain dan jarang menghubungimu lagi. Begitu pun sebaliknya. Orang-orang yang dahulu mungkin tidak pernah berbicara denganmu mungkin sekarang adalah orang-orang terdekatmu, yang mana selalu kamu kabari pertama apabila ada gosip terbaru. Begitu lah inti menjadi dewasa. Hal-hal kecil yang menyadarkanmu bahwa setiap momen dan kebersamaan itu tidak berlangsung selamanya sehingga patut untuk dihargai sebaik mungkin. Karena beberapa tahun lagi, mungkin akan ada orang-orang baru yang mengisi hari-harimu. Kita selalu bermimpi untuk menghabiskan masa tua dengan teman-teman terbaik kita. Tapi jika bukan itu yang terjadi, jangan disesali. Cherish every second of the moment. 

Tak ada kesuksesan tanpa kesehatan

Tubuhmu tak sama lagi seperti beberapa tahun lalu, mulai lah memperhatikan kesehatan tubuhmu. Menjadi dewasa juga berarti kamu harus mulai paham bahwa tubuhmu akan menua seiring waktu dan tak akan selamanya menjadi fit dan bugar. Mengatur hidup lebih sehat dengan pola makan dan berolahraga. Tidak perlu setiap hari atau strict seperti para atlet. Cukup melakukannya secara teratur dan konsisten saja. Kamu akan merasakan perbedaan setelah melakukannya beberapa waktu. Karena yang benar-benar sehat dan bermanfaat itu tidak akan berhasil secara instan. Let's get healthy, gals!

Life is like a roller coaster

Hidup itu seperti roller coaster. Sekali lagi, hidup manusia tak ada yang bisa menebak. Ada kalanya kamu berada di atas, ada kalanya kamu berada di bawahnya. Benar-benar seperti roller coaster bukan? Ketika di atas, nikmati lah hembusan angin yang menerpa wajahmu dan pacuan adrenalinmu. Sungguh menyenangkan. Tapi jangan lupa bahwa itu tak akan lama. Sebentar lagi, kamu akan menemui jalan turunan. Bisa sedikit, bisa banyak. Nikmati juga sensasinya. Bagaimana rasanya di bawah, meniti langkah satu persatu kembali menanjak naik kembali. Kita tak akan lama berada disana. Porsi di atas dan bawah itu akan sama banyaknya dan tak akan tertukar. Percaya lah. 

Selasa, 16 Mei 2017

[Review] NOVEL Momiji Karya Orizuka

Momiji's synopsis 


I'm back with new novel review :)
Ini salah satu novel pembukaan Orizuka di tahun 2017, MOMIJI. FYI, aku juga sudah suka baca novel-novel tulisan Orizuka sejak novelnya SUMMER BREEZE saat masih smp dulu. Novel-novel hampir semua sudah kubaca dan tidak ada yang mengecewakan. Aku mulai membeli dan mengkoleksi novelnya dari terbitnya The Truth About Forever. Membaca novel itu benar-benar menguras air mata dan perasaan. Sampai sekarang aku masih menyimpannya dan selalu merekomendasikannya kepada teman-teman penyuka novel yang lain. 

Okay, sepertinya pembukaannya terlalu panjang. 

Aku salah satu pengikut di FP Orizuka di Facebook, sehingga (luckily) aku selalu update tentang novel-novel terbarunya dan promosi-promosi lainnya yang mana pasti selalu di-update di FP itu. Nah kebetulan aku melihat dibukanya Pre-Order novel Momiji ini bulan April lalu. Segera lah aku meluncur ke owlbookstore. Aku sudah biasa melakukan pemesanan novel-novel Orizuka melalui online book store ini. Namun saat memesan novel Apapun Selain Hujan tahun lalu, aku gagal mendapat souvenirnya yaitu tote bag. Jadi yang kali ini agak-agak nggak berharap buat dapet souvenirnya. Dapet ikutan PO aja udah syukur lah. Eh ternyata pas kemarin dianter sama abang kurir, ih senengnyaa karena kebagian souvenir.  

Momiji ini bernuansa Jepang sekali, tentunya kalian bisa menebak dari judul dan sinopsis di belakangnya kan? Setelah Infinitely Yours dan series Oppa and I yang sangaat Korea, kali ini Orizuka menyajikan kota Osaka dengan sangat detail. Well jujur, aku sih nggak terlalu maniak dan memperhatikan budaya Jepang dan sebagainya, tapi membaca novel ini cukup relevan kok. Walau pun Orizuka menuliskan beberapa istilah pop culture yang mungkin asing dibaca bagi orang-orang yang tidak terlalu mengerti ini. 

Most of all, novel ini menyenangkan. Ringan seperti biasa, dihiasi humor-humor khas Orizuka yang sangat sesuai dengan selera humorku. Kenapa aku bilang sesuai dengan selera humorku? Karena pasti ada saja orang-orang yang membaca dan mungkin akan merasa hal-hal tersebut tidak lucu. Yah karena lagi-lagi ini masalah selera, bukan. Selain itu, konflik yang ditawarkan juga mengejutkan. Aku kira hanya akan berputar di masalah Si Cowok menemukan wanita idamanya di Jepang, tapi ternyata Orizuka menawarkan konflik lain yang juga tidak kalah menarik untuk diikuti. That's why I finished reading only in three hours non-stop. Yeah, I'm in that level of book-worm maniac. 

After all, aku nggak mau merusak kejutan-kejutan menarik di novel ini. I just wanna sharing my thoughts here. Dan membuat kalian semakin penasaran. *evil smirk* So buat yang suka bacaan yang lucu-lucu, segar dan menarik, please put this novel on your list-to-read. It's worthed.  

Senin, 15 Mei 2017

[PENGALAMAN] IELTS Try Out at IALF with IDP BALI 2017

Hi everyone!
Hari ini aku mau sharing pengalaman ikutan Try Out IELTS dengan IALF Bali. Acaranya diadakan di Sanur Paradise Plaza Hotel di Denpasar, bersamaan dengan acara Pameran Pendidikan Australia yang diadakan oleh IDP (International Development Program) Bali. Try Out kali ini for free lho makanya kuotanya terbatas untuk lima puluh orang saja. So I was lucky because I could register early and get one ticket. I was anticipated it and prepared from early morning, not to come late because I thought at first it would be full of people. In fact, it was empty at 9 o'clock, only few people had arrived. I think maybe people tend to have a busy schedule on Monday so they miss this event. 


The Modul

Sekitar sepuluh menit kemudian, try out dimulai oleh Ms. Elizabeth, our tutor for today. Awalnya diberi penjelasan singkat mengenai IELTS dan teknis-teknis tesnya, juga teknis try out yang diadakan hari ini. So I was wrong (again). Aku pikir awalnya akan dibuat situasi yang sama persis dengan situasi saat real test. Namun ternyata disini kita akan lebih belajar tentang tips and trick about passing the test with our desirable score. Jadi sebelum masuk ke ruang try out (by the way, nama ruangnya Ruang Tabanan) masing-masing dibagikan booklet berisi modul, beberapa brosur, sebuah pena dan sticker. Tentu saja semuanya beridentitaskan IALF. Nah di modul yang dibagikan tersebut ada penjelas mengenai masing-masing tes, mulai dari listening sampai speaking. Di dalamnya dikupas lebih mendalam tentang Writing Section. Writing section untuk IELTS itu ada dua tasks, yang pertama biasanya kita ditugaskan untuk mendeskripsikan gambar, diagram, tabel, grafik atau sebuah alur proses dalam kurang lebih 150 kata. Sedangkan task kedua biasanya lebih kepada mengemukakan pendapat dan pemikiran pribadi kita dalam 250 kata atau lebih. Menurut Ms. Elizabeth, untuk Academic purpose, score IELTS pada writing lah yang paling diperhatikan karena ini juga nanti berhubungan dengan kesiapan kita dalam mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan oleh university. Walaupun overall band score kita misalnya 6.5, yang mana ini tuh termasuk KECE, tapi it will be disapointing if we have writing score 5. Jadi untuk menanggulanginya, kita harus mengerjakan writing dengan descriptor yang dipakai acuan oleh examiner. Descriptor ini ternyata sifatnya nggak rahasia kok, dan bisa kalian baca secara bebas di website resmi IELTS. Latih lah skill writing kalian sesuai score tujuan kamu. Misalnya untuk mendapat score 6 dalam writing task 1, kita minimal sekali harus kasi overview pada saat introduction tulisan kita. Sehingga penilaian task achievement kita terpenuhi. Percuma saja kalau kita menulisnya bagus, berisi, dengan tambah idioms dan paraphrases, juga grammar yang mumpuni, tapi kita tidak mencantumkan overview dalam tulisan kita maka niscaya nilai 6 akan menghilang dari genggaman. That's a very useful trick that I just knew. All these times, I just write whatever comes to my mind with a right way and forget to make an overview. Sekarang jadi tahu satu tips berharga kan? ;)



Untuk task kedua tidak jauh beda penilaiannya, namun lebih menekankan pada bagaimana kita harus rajin mengembangkan pendapat dan membuat alasan logis. Biasanya kita akan diberi tugas untuk mendeskripsikan dari kedua sisi, baik itu yang agree atau disagree atau positive and negative impact. Saran dari Ms. Elizabeth, ini bukan lah ujian. Jadi jangan takut bahwa jawabanmu atau alasanmu salah, karena tho tidak akan dibahas kan. Yang lebih diutamakan adalah apakah kamu bisa mengkomunikasikan pemikiranmu itu kepada examiner. Tentunya dengan ketentuan bahasa yang baik. Write whatever we feel easier for us. Dengan begitu tulisan kita menjadi komunikatif dan bisa mencapai target yang diinginkan. 

Speaking Task Paper
Selanjutnya adalah kami berlatih speaking. Ini salah satu momok menakutkan bagi para peserta tes pada umumnya, karena harus berhadapan langsung dengan examiner. Kali ini kami membentuk partner dan berlatih masing-masing dengan hand out materi speaking yang diberikan. Pasanganku adalah seorang mahasiswa Sastra yang bercita-cita melanjutkan master studinya ke Eropa. He had done an IELTS test before, but the score wasn't good. So he decided to try again next time. Kami juga disuruh berlatih dalam strict time, seolah sedang melakukan real tes. Masing-masing part speaking kami batasi sehingga akan terasa perjuangannya dalam menjawab pertanyaan. The point in speaking test is that we should keep talking. Don't worry if the examiner stops us in the middle, that doesn't mean they dislike our answer. And also always pay attention to the grammar in the questions given from them, we should stick to one grammar in every answer. Kita juga diperlihatkan contoh speaking tes lewat video. And I still remember the girls's name is Marianna and she has so sexy Portugeese in her accent. 




Reading Passage
"Let's Go Bats"
Kami kemudian melakukan mock tes untuk listening dan reading. Masing-masing diberi soal dan answer sheet. Walau pun hanya mengerjakan satu passage, tapi lumayan memberikan gambaran tentang bagaimana reading tes dalam ILETS itu. And I have to admit, it's so damn hard. LOL. Kami langsung membahas jawaban-jawabannya saat itu juga dan menghitung skor kami. Well not bad for a beginner like me, rite? ;) 

Overall, walaupun tidak sesuai ekspektasiku tentang real tes, tapi try out kali ini sangat amat bermanfaat. Bahkan mungkin bisa dibilang sudah dapat menjadi acuan dalam kita berlatih sendiri withour a trainer or teacher. Materinya yang singkat tapi padat membuatku menjadi lebih terbuka pikirannya. And I wonder bagaimana kalau sampai ikutan preparation classnya langsung, bisa jadi master kali yak haha. Well akhirnya, ini semua tentang kemauan kan. Seberapa lama kamu tahan berlatih sampai akhirnya kamu mendapatkan skor impianmu. 

I am thinking to join the class, but I still need to discus it with my parents again. There are a lot classes they offer at IALF, and you can freely choose which one more suitable with you. 
Please kindly visit their website or ask them via email. They also have other social media such Facebook and Instagram. 
And of course, I will write another review again if I already take the course. 

their website : http://www.ialf.edu/ 
their email : ialfbali@ialf.edu 



Jumat, 12 Mei 2017

[Review] NOVEL Someday karya Winna Efendi

MY FIRST POST. (yeah)

It's been a long time since the last time I write something serious like this. Suddenly it just popped out my mind after I read this novel. This novel triggers me to share it to others. So here I am. :)



Ini adalah novel terbaru dari penulis favoritku, Mbak Winna Efendi, judulnya SOMEDAY. Before we get in to the novel, let me tell you that I am one of WE's biggest fans. I started with serial Glam Girls, and I always buy her newest writing ever since. Bisa dibilang jad candu dan kalau kunjungan ke bookstore lalu liat namanya di salah satu novel pasti tanpa ragu aku beli. LOL. I'm just addicted to it. 
Dan ini adalah salah satu karya terbaiknya (menurutku lhoo). I will tell you why.


Awalnya aku kira ini another romance story between boy and girls, how they meet in an coincidence, how they slowly but sweetly being in love with each other dan masalah-masalah percintaan lainnya, yang selalu bisa ditulis Mbak Winna dengan superb. But surprise! It's not. Well ini tetep tentang percintaan tapi aku kaget banget bahwa di dalamnya ada pesan yang sangat dalam tentang abusive relationship. Masalah ini menurutku cukup jarang diangkat dalam novel-novel roman biasanya. Dan aku suka sekali bagaimana Mbak Winna menyajikannya untuk kita dalam alur dan bahasa yang ringan as always. 

Kali ini Mbak Winna benar-benar mengaplikasikan kutipan terkenal "Don't judge a book by its cover". Karena memang siapa sih yang menyangkan bahwa dalam sebuah novel dengan sampul manis dan tulisan warna merah jambu itu akan berisi konten yang 'berat'. And you did it. Mbak! You make me falling again with your writing skills. Aku selesai membaca novel ini dalam beberapa jam saja. Karena penasaran dengan akhirnya. Mbak Winna seperti biasa membuat pemisah antar bab dengan menyantumkan kutipan-kutipan menarik (I like it by the way) sehingga terasa gregetan dan gemas saat selesai membaca satu bab dan ingin lanjut ke bab lainnya. Di setiap awal bab juga diberi judul, much like a main idea of it. Tapi judulnya kadang tidak tertebak. Nah jadi bikin tambah penasaran kan. 

Aku sendiri nggak pernah punya pengalama langsung tentang abusive relationship tapi pernah melihatnya terjadi kepada beberapa orang. Dan bahkan dalam keluargaku (yup. it's true TT_TT). Abusive relationship itu nggak mesti adanya kontak fisik kok, bahkan kalau kamu dihina-hina atau dimaki-maki sama pasanganmu, itu juga sudah termasuk abusive secara verbal. Kata-kata bahkan memiliki dampak yang lebih dalam dari sekedar luka fisik, bukan? Jadi aku nggak pernah habis pikir tentang wanita-wanita (well, selama ini aku liat mostly korbannya wanita yah. but i know ada juga kasus dimana para pria yang jadi korban) yang masih mau bertahan dalam hubungan seperti itu. Apalagi masih dalam status pacaran. Baru pacar aja sudah berani kasar, can you imagine if they get married later. Tapi lewat novel ini aku tersadar (disadarkan tepatnya) bahwa terkadang mereka nggak bisa pergi karena mereka butuh hal lain yang mereka nggak dapet dari sekitarnya. Mungkin pacarnya itu adalah satu-satunya yang mau anter dia kemana-mana atau yang selalu perhatiin dia kalau dia sakit, yang mana itu nggak dia dapat dari keluarga atau teman-temannya. Sehingga walau pun disakiti berkali-kali, dia tetap bertahan.  Tapi ada juga yang berpikir bahwa dia bisa merubah prilaku abusive pacarnya dan menuntun kembali mereka ke jalan yang benar. Orang-orang seperti percaya bahwa mereka lah yang dapat menenangkan pasangannya dan jika mereka pergi meninggalkan pasangannya justru akan berakibat fatal bagi pasangannya itu. Well, it's wrong gals. Tidak semua BEAST bisa jadi prince charming hanya karena bertemu dengan BEAUTY. Jika kita merasa apa yang dilakukan pasangan kita menyakiti kita baik secara fisik maupun verbal, don't keep silent. Jangan diam karena malu atau gengsi. It won't help you if you are in danger. Ceritakan pada sekitarmu, cari lah jalan keluarnya. Dan apabila dia tak kunjung berubah, LEAVE HIM ALONE! No one deserves to be torture because falling in love. Dalam novel ini benar-benar diceritakan bagaimana korban merasa begitu terpesona hingga ketika hal-hal menyakitkan tersebut terjadi dia bahkan memilih untuk meninggalkan dunia impiannya dan dirinya sendiri untuk menemani pasangannya. Sebagai pembaca, aku jadi bisa mengerti sudut pandang pasangan yang sering mejadi korban dan merasa sedikit bersalah karena sering menyalahkan 'kediaman' mereka. 

Selain tentang abusive relationship dan bagaimana kita harus bersikap jka kita berada di dalamnya, novel ini juga menceritakan tentang friendship between boy and girl. A really deep one. Biasanya kita akan lihat bahwa persahabatan atau pertemanan antar laki-laki dan perempuan, apalagi sedari kecil, itu biasanya akan berakhir dengan salah satu menyimpan perasaan terhadap yang lain. Entah pada akhirnya mereka bersatu atau tidak, tapi banyak novel dan cerita yang ingin menyampaikan bahwa pada hakikatnya tidak ada laki-laki dan perempuan yang bisa berteman dekat without lovey-dovey feeling between them. Disini aku suka bahwa Mbak Winna bisa membuat hal itu mungkin saja terjadi. 

Pada akhirnya, novel ini seperti novel-novel Mbak Winna sebelumnya adalah tentang mimpi dan harapan. Tentang bagaimana kita memperjuangkannya, bagaimana kita menghadapi masalah dan hambatan dan terkadang kita harus sejenak melepas mimpi-mimpi kita untuk kembali menyadari bahwa dengan hanya dengan memiliki impian lah kita bisa merasa hidup yang paling hidup.