Cari Blog Ini

Senin, 15 Mei 2017

[PENGALAMAN] IELTS Try Out at IALF with IDP BALI 2017

Hi everyone!
Hari ini aku mau sharing pengalaman ikutan Try Out IELTS dengan IALF Bali. Acaranya diadakan di Sanur Paradise Plaza Hotel di Denpasar, bersamaan dengan acara Pameran Pendidikan Australia yang diadakan oleh IDP (International Development Program) Bali. Try Out kali ini for free lho makanya kuotanya terbatas untuk lima puluh orang saja. So I was lucky because I could register early and get one ticket. I was anticipated it and prepared from early morning, not to come late because I thought at first it would be full of people. In fact, it was empty at 9 o'clock, only few people had arrived. I think maybe people tend to have a busy schedule on Monday so they miss this event. 


The Modul

Sekitar sepuluh menit kemudian, try out dimulai oleh Ms. Elizabeth, our tutor for today. Awalnya diberi penjelasan singkat mengenai IELTS dan teknis-teknis tesnya, juga teknis try out yang diadakan hari ini. So I was wrong (again). Aku pikir awalnya akan dibuat situasi yang sama persis dengan situasi saat real test. Namun ternyata disini kita akan lebih belajar tentang tips and trick about passing the test with our desirable score. Jadi sebelum masuk ke ruang try out (by the way, nama ruangnya Ruang Tabanan) masing-masing dibagikan booklet berisi modul, beberapa brosur, sebuah pena dan sticker. Tentu saja semuanya beridentitaskan IALF. Nah di modul yang dibagikan tersebut ada penjelas mengenai masing-masing tes, mulai dari listening sampai speaking. Di dalamnya dikupas lebih mendalam tentang Writing Section. Writing section untuk IELTS itu ada dua tasks, yang pertama biasanya kita ditugaskan untuk mendeskripsikan gambar, diagram, tabel, grafik atau sebuah alur proses dalam kurang lebih 150 kata. Sedangkan task kedua biasanya lebih kepada mengemukakan pendapat dan pemikiran pribadi kita dalam 250 kata atau lebih. Menurut Ms. Elizabeth, untuk Academic purpose, score IELTS pada writing lah yang paling diperhatikan karena ini juga nanti berhubungan dengan kesiapan kita dalam mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan oleh university. Walaupun overall band score kita misalnya 6.5, yang mana ini tuh termasuk KECE, tapi it will be disapointing if we have writing score 5. Jadi untuk menanggulanginya, kita harus mengerjakan writing dengan descriptor yang dipakai acuan oleh examiner. Descriptor ini ternyata sifatnya nggak rahasia kok, dan bisa kalian baca secara bebas di website resmi IELTS. Latih lah skill writing kalian sesuai score tujuan kamu. Misalnya untuk mendapat score 6 dalam writing task 1, kita minimal sekali harus kasi overview pada saat introduction tulisan kita. Sehingga penilaian task achievement kita terpenuhi. Percuma saja kalau kita menulisnya bagus, berisi, dengan tambah idioms dan paraphrases, juga grammar yang mumpuni, tapi kita tidak mencantumkan overview dalam tulisan kita maka niscaya nilai 6 akan menghilang dari genggaman. That's a very useful trick that I just knew. All these times, I just write whatever comes to my mind with a right way and forget to make an overview. Sekarang jadi tahu satu tips berharga kan? ;)



Untuk task kedua tidak jauh beda penilaiannya, namun lebih menekankan pada bagaimana kita harus rajin mengembangkan pendapat dan membuat alasan logis. Biasanya kita akan diberi tugas untuk mendeskripsikan dari kedua sisi, baik itu yang agree atau disagree atau positive and negative impact. Saran dari Ms. Elizabeth, ini bukan lah ujian. Jadi jangan takut bahwa jawabanmu atau alasanmu salah, karena tho tidak akan dibahas kan. Yang lebih diutamakan adalah apakah kamu bisa mengkomunikasikan pemikiranmu itu kepada examiner. Tentunya dengan ketentuan bahasa yang baik. Write whatever we feel easier for us. Dengan begitu tulisan kita menjadi komunikatif dan bisa mencapai target yang diinginkan. 

Speaking Task Paper
Selanjutnya adalah kami berlatih speaking. Ini salah satu momok menakutkan bagi para peserta tes pada umumnya, karena harus berhadapan langsung dengan examiner. Kali ini kami membentuk partner dan berlatih masing-masing dengan hand out materi speaking yang diberikan. Pasanganku adalah seorang mahasiswa Sastra yang bercita-cita melanjutkan master studinya ke Eropa. He had done an IELTS test before, but the score wasn't good. So he decided to try again next time. Kami juga disuruh berlatih dalam strict time, seolah sedang melakukan real tes. Masing-masing part speaking kami batasi sehingga akan terasa perjuangannya dalam menjawab pertanyaan. The point in speaking test is that we should keep talking. Don't worry if the examiner stops us in the middle, that doesn't mean they dislike our answer. And also always pay attention to the grammar in the questions given from them, we should stick to one grammar in every answer. Kita juga diperlihatkan contoh speaking tes lewat video. And I still remember the girls's name is Marianna and she has so sexy Portugeese in her accent. 




Reading Passage
"Let's Go Bats"
Kami kemudian melakukan mock tes untuk listening dan reading. Masing-masing diberi soal dan answer sheet. Walau pun hanya mengerjakan satu passage, tapi lumayan memberikan gambaran tentang bagaimana reading tes dalam ILETS itu. And I have to admit, it's so damn hard. LOL. Kami langsung membahas jawaban-jawabannya saat itu juga dan menghitung skor kami. Well not bad for a beginner like me, rite? ;) 

Overall, walaupun tidak sesuai ekspektasiku tentang real tes, tapi try out kali ini sangat amat bermanfaat. Bahkan mungkin bisa dibilang sudah dapat menjadi acuan dalam kita berlatih sendiri withour a trainer or teacher. Materinya yang singkat tapi padat membuatku menjadi lebih terbuka pikirannya. And I wonder bagaimana kalau sampai ikutan preparation classnya langsung, bisa jadi master kali yak haha. Well akhirnya, ini semua tentang kemauan kan. Seberapa lama kamu tahan berlatih sampai akhirnya kamu mendapatkan skor impianmu. 

I am thinking to join the class, but I still need to discus it with my parents again. There are a lot classes they offer at IALF, and you can freely choose which one more suitable with you. 
Please kindly visit their website or ask them via email. They also have other social media such Facebook and Instagram. 
And of course, I will write another review again if I already take the course. 

their website : http://www.ialf.edu/ 
their email : ialfbali@ialf.edu 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar