Cari Blog Ini

Senin, 15 Oktober 2018

[Review] L'oreal Clay Mask Pore Refining

Dears, I'm back !

Finally setelah hampir berbulan-bulan tidak mengurus blog ini, aku bisa kembali posting sesuatu yang bermanfaat. LOL.

Jadi ceritanya bermula saat di kantor aku diracuni oleh my work-mate yang adalah skin-care addict. Aku yang dulunya sama sekali buta dengan segala macam jenis perawatan wajah, akhirnya mulai tergoda dan mencoba. Nah, ini lah salah satu produk skin care pertama yang aku coba dan langsung jatuh cinta, aku bahkan sudah repurchase lho. Jadi, kebetulan ada waktu, aku mau menyebar 'racun' ini kepada para pembaca sekalian.

Taraaa...ini lah produk yang akan ku bahas hari ini



Yup, kalian udah bisa liat dari gambar kalau aku bakal bahas salah satu varian masker wajah dari L'oreal yaitu Pure Clay Mask Pore Refinning. Nah, sebelumnya aku jelasin dulu keadan kulit wajahku jadi buat kalian yang baca bisa sambil mencocokkan juga dengan jenis kulit kalian. Karena tiap skin care punya tujuan dan manfaat yang berbeda-beda, jadi beli dan pakai lah yang sesuai kebutuhan kamu. Bukan sekedar karena sedang hype atau ikut-ikutan aja yah. 

Jadi, wajahku ini termasuk golongan normal to oily. Di bagian T (yaitu hidung dan dahi) aku tuh gampang banget berminyak. Tapi di daerah lain semacam mudah kering gitu. Untungnya wajahku bukan yang tipe jerawatan. Hanya satu atau dua saja yang timbul saat PMS.

Another problem from my face adalah KOMEDO. Oh Gosh, sangat amat mengganggu. Pori-poriku juga cenderung besar-besar dan sangat terpampang nyata. Ini lah salah satu alasan aku memilih clay mask L'oreal dengan claim Pore Refining ini. Jadi, buat kalian yang tipe wajahnya mirip-mirip sama aku bisa lah mempertimbangkan untuk mencoba clay mask ini. 

Masker ini terbuat dari campuran Moroccan Lava Clay dan Rosemary Extract. Teskturnya lembut seperti clay, dengan sensasi dingin yang langsung menyentuh kulit saat diaplikasikan. Wanginya juga aku suka, tidak terlalu strong tapi juga bukan yang plain gitu. Seperti bunga-bungaan tapi juga tumbuhan. Haha, bingung kan? Setiap kemasan berisi 50 gram clay mask yang ditempatkan dalam wadah kaca. Yup. Wadah kaca yang sangat tebal dan kokoh sehingga cenderung berat. Menyimpannya harus sangat hati-hati nih. Aku kurang tahu sih apa kalau jatuh dia akan pecah, tapi aku pun tidak punya rencana untuk membantingnya. Ini juga menjadi salah satu kekurangan produk ini, karena ukuran dan bahan dari wadahnya sehingga produk ini tidak travel friendly. Nah ini bentukan produknya saat jika kalian akan membelinya 

Packaging wadah bagian depan
Packaging wadah bagian belakang
Saat pertama kali dibuka, terlihat bagian seal plastik yang menutupi boks maskernya. Setelah dibuka, akan ada dua boks berbeda, sebelum kalian menemukan wadah maskernya. Informasi yang tertera di boks adalah informasi umum seputar produk, seperti bahan yang terkandung dalam produk hingga cara pakainya. Lanjut ke wadahnya, seperti yang sudah ku jelaskan, wadahnya sangat kokoh dan kuat karena terbuat dari kaca. Saat membuka tutupnya, ada semacam tutup plastik berwarna putih sebagai pembatas. Mungkin fungsinya untuk mencegah maskernya tumpah-tumpah atau tercecer ke luar kemasan.




Tekstur maskernya seperti kebanyakan clay mask lain, padat tapi tidak terlalu kering. Untuk varian Pore Refining ini dia berwarna hijau telur asin (??). Entah lah aku tidak tahu definisi warnanya yang benar hehe karena bagiku langsung membuat teringat dengan telur asin yang biasa dijual di jalanan. Sayangnya memang produk ini tidak dilengkapi spatula atau sendok untuk mengambil maskernya sehingga pengguna lah yang harus menyediakan sendiri. Awalnya aku bahkan menggunakan tangan kosong untuk mengambil masker ini haha. Jangan dicontoh yah teman-teman karena ini bukan lah cara yang baik. Setelah ternyata merasa cocok dan repurchase, aku lalu membeli spatula kecil sebagai alat bantu untuk mengambil maskernya.



Untuk penggunaan, aku selalu memakai masker ini minimal seminggu sekali. Kadang kalau sempat, aku akan menggunakannya dua kali dalam satu minggu. Clay mask adalah salah satu step cleansing dalam tahap skin care sehingga aku biasa memakainya setelah double cleansing atau setelah aku memakai face wash. Jadi wajah benar-benar dibersihkan secara menyeluruh. Sesuai panduan penggunaannya, dituliskan bahwa masker tinggal balurkan saja maskernya ke seluruh wajah secukupnya lalu didiamkan sekitar 15 menit. Pada proses pembilasan, karena ini maskernya lumayan melekat di wajah, aku menggunakan handuk kecil khusus untuk membersihkannya. Aku juga menggunakan air hangat pada pembersihan pertama. Setelah aku lap hingga bersih, kemudian aku bilas lagi dengan air keran biasa.

Nah, biasanya nih kebiasaan buruk kita adalah setelah kita pakai masker, kita biarkan dia sampai mengering/mengeras di wajah. Seolah-olah semakin dia kering/keras di wajah, efeknya akan semakin terasa dan wajah akan semakin baik. Awal-awal pemakaian aku juga seperti itu lho. Setelah rajin-rajin baca tentang dunia skin-care, aku jadi tahu bahwa semua produk yang kita pakai itu sebaiknya dipakai sesuai kebutuhan dan secukupnya. Bukan hanya soal masker saja yah, tapi mencakup semua step skin-care kita. Kalau sudah disebutkan dalam penduan pemakaiannya bahwa hanya dipakai selama 15 menit, yah usahakan jangan lebih dari itu. Bahkan juga jangan kurang dari itu. Petunjuk pemakaian itu adalah dari si pembuat produknya sendiri yang mana mereka lah yang orang-orang lebih paham dan ahli, bahkan sudah melakukan ratusan (atau ribuan) kali percobaan.Maka pemakaian produk yang sesuai dan tepat pastinya akan menunjukkan hasil lebih baik. Jadi, kalau bisa kalian pakai alarm aja untuk mengingatkan waktunya. Kadang aku suka gitu juga kok. Apalagi kalau maskeran aku biasa di akhir pekan, saat-saat santai. Gawatnya adalah kalau udah maskeran lalu main hape dan akhirnya kebablasan sampai 30 menit. Ada kah yang seperti itu juga? *toss* LOL. Tapi jangan ditiru yah. 

Nah berikut ini adalah foto saat ku pakai masker


Ini saat maskernya sudah dibilas bersih, dan belum pakai skin care apa pun

     

Sayang sekali aku tidak sempat foto sebelum pakai masker yah, jadi terasa kurang akurat hasil dari pemakaian masker ini. Aku sangat suka efek masker ini di wajahku, benar-benar membersihkan dan bikin cerah saat selesai dibilas. FYI, fotonya alami yah. Bukan pakai kamera depan, tapi kamera belakang (yang pengambilannya ribet setengah mati dan take berulang kali :p ) jadi ini benar-benar asli bare-faceku. Selama pakai masker ini tidak ada kontra sama sekali dengan kulitku jadi produk ini sudah resmi ku tetapkan sebagai salah satu holy grail skin care-ku. 

Karena sudah ketemu yang cocok, kemungkinan aku akan re-purchase lagi dan belum ada rencana ganti ke lain produk. Masker L'Oreal ini juga gampang dicarinya, dijual offline di konter-konter L'Oreal yang ada mall-mall maupun dijual melalui aplikasi belanja online. Harga di konter sekitar Rp 150.000 yah, sedikit lebih mahal dari harga di online shop yang biasanya RP 120.000. Bahkan kalau kalian beruntung bisa dapat produk ini dengan harga Rp 100.000-an lho. Tentunya melalui promo-promo di saat tertentu saja. Maskernya juga sangat hemat. Untuk kemasan 50 gram ini aku bisa pakai sampai 3-4 bulanan. Itu pun pemakaiannya bareng-bareng sama adek dan mamah. Kesimpulannya, hemat banget ! Tentunya harganya yang lumayan itu memang sesuai sih dengan hasil yang aku dapatkan, jadi aku merasa wajar dan tidak masalah. 

Sekian dulu review dariku kali ini. Kalau kalian ada rekomendasi produk lain, ayok sharing di sini ! Atau mau sharing-sharing tentang skin care juga boleh. 

Good day !



Jumat, 05 Oktober 2018

[Self-Thought] Tuhanku Tidak Pemarah

Biasanya ketika terjadi bencana alam yang dahsyat di suatu daerah, maka orang-orang akan berlomba-lomba ‘playing God’. Berpura-pura menjadi Tuhan, dan menerka-nerka dosa apakah yang telah diperbuat oleh warga daerah tersebut hingga pantas diberi hukuman berupa bencana. Selain mengucapkan bela sungkawa, pasti mereka menyelipkan ceramah tentang akhlak. Seolah-olah berkata ‘rasain kan lu kena azab ! Makanya jangan banyak dosa’

Jujur, membaca hal-hal itu mondar-mandir di lini masa sosial mediaku membuat gerah. Bikin gemes. Gemes ingin getok jari-jari mereka yang sembarangan mengetik itu.

Sangat mengejutkan bagaimana mayoritas manusia menafsirkan sifat Tuhan yang mereka percaya. Jika itu berhubungan dengan hal-hal buruk yang terjadi pada orang lain, mereka sangat cepat menyebutkan Tuhan sedang menegur mereka, Tuhan sedang menghukum mereka, Tuhan marah tuh sama mereka. WOW. Bagaimana bisa mereka membayangkan Tuhan punya sifat marah? Sedangkan selama ini yang ku ketahui, Tuhan itu adalah perwujudan kasih. Tuhan adalah Dia yang sering kita sebut sebagai Maha Pengasih dan Penyanyang. Cinta kita yang utama. Jadi, sangat mengherankan ketika ada sebagian orang yang merasa hebat dan suci lalu dengan pongah merasa bisa mewakili Tuhan dalam hal menilai pahala dan dosa orang lain. Jika memang ingin bermain peran menjadi Tuhan, kenapa tidak merepresentasikan sifat Tuhan yang paling utama? Menjadi berkat dan menyebarkan kasih. Menilai orang dengan sudut pandang Tuhan yang tanpa sifat marah dan benci. Bisa kah kita menuruti sifat Tuhan yang itu?

Sejauh yang aku alami dan rasakan, aku tidak pernah mengalami yang namanya dimarahi Tuhan atau dihukum Tuhan. Sungguh. Bahkan ketika banyak salah dan dosa yang secara sadar ku lakukan, aku tetap merasa disayangi olehNya. Hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup kita, sebenarnya sebagian besar diakibatkan oleh perbuatan kita sendiri. Sadar atau tidak. Itu hanya karma atau hasil perbuatan kita sendiri. Percaya lah, Tuhan hanya ingin yang terbaik untuk kita. Setiap hari, setiap saat Dia berusaha meraih kita, untuk dekat dengan kita, memberikan kita berkat-berkatNya yang tiada tara. Tapi manusia yang memiliki kehendak sendiri sering tidak menyadari hal ini dan malah berpaling melakukan hal yang lain, yang menjauhkan mereka dari berkat Tuhan. Dan ketika mereka diberi suatu kejadian yang tidak menyenangkan, mereka merasa Tuhan marah. Tuhan benci dan menghukum mereka. Sayangku, Tuhan tidak sepicik itu. Aku pun bukan manusia suci tanpa dosa. Aku bisa menulis ini justru karena aku pernah mengalaminya. Hebatnya, betapa pun sering aku mengecewakan Tuhan, Dia tidak pernah berhenti menyayangiku. Kasih dan sayangNya terasa sangat nyata di hidupku. Semakin aku mengenal Dia, semakin terpesona aku akan cintaNya yang tak pernah putus.  

Jangan percaya jika ada yang bilang kalau Tuhan nanti marah kalau kamu tak ikut perintahNya. Perintah Tuhan ada bukan untuk menakuti kita agar patuh, tapi agar kita menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik. Lakukan lah karena memang itu hal yang baik untukmu, bukan karena kau berpikir akan kena hukum dariNya. Sungguh aneh orang-orang yang berpikir bahwa Tuhan itu memiliki sifat pemarah. Tuhan itu pencipta manusia, jadi jangan berpikir bahwa Beliau memiliki sifat-sifat duniawi seperti kita. Setidaknya, saat kalian melihat ada manusia-manusia yang sedang berusaha menjadi Tuhan dengan menghakimi orang lain, tidak usah lah kalian ikut-ikutan. Ingat lah selalu, Tuhan itu adalah KASIH. Berikan lah kasih kepada sesamamu, dan Tuhan akan hadir disana.

Catatan ini ku tulis sebagai pengingat. Pengingat untuk diriku sendiri bahwa dalam kondisi apa pun, kita harus tetap menempatkan cinta dan kasih paling utama. Dalam kondisi yang baik maupun buruk, kita tidak berhak menghakimi orang lain. Biar kan Tuhan yang menilai. Tugas kita hanya lah menjalani hidup dengan baik untuk berusaha dan berlomba-lomba menjadi berkat bagi sekitar kita.

Catatan ini ku tulis juga karena terjadinya gempa dahsyat di Lombok Utara, di Minggu malam tanggal 5 Agustus 2018. Gempa dengan kekuatan 7.0 SR itu menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan puluhan warga. Guncangannya terasa sampai Bali bahkan Malang. Ini adalah gempa terdahsyat dan terkeras yang pernah ku alami. Dengan durasi yang cukup lama, aku bisa menyaksikan rumahku bergoyang-goyang. Sangat menyeramkan. Puji Tuhan bagi yang masih selamat dan turut berduka bagi yang kehilangan. Semoga dari bencana dan kejadian ini kita bisa bangkit dan menjadi lebih baik lagi. Ayo kita singkir kan sejenak perbedaan dan bersatu padu untuk memulihkan diri dari kesedihan ini. 

Senin, 01 Oktober 2018

[Review] Korean Drama "About Time" : Sebuah Drama Percintaan dengan Latar Musikal

Drama yang akan ku bahas kali ini adalah ABOUT TIME. Sebuah drama dengan kisah romantis dan bernuansa musikal. Aku tertarik menonton drama ini dikarenakan pemain utama wanitanya adalah salah satu kesukaanku, yaitu Lee Sung Kyung. Semua pecinta K-Drama pasti masih ingat kan perannya di Weight-Lifting Fairy yang mempesona itu? Nah disini peran Sung Kyung berubah menjadi lebih girly dan charming. Pasangannya adalah Lee Sang Yun. Salah satu oppa cakep yang muncul reguler di All The Butlers.

Image result for about time kdrama

Plotnya adalah kisah cinta pasangan Choi Mikaela (Lee Sung Kyung) dan Lee Do Ha (Lee Sang Yun). Choi Mika-panggilan Choi Mikaela-memiliki sebuah kemampuan khusus yang aneh sekaligus mengerikan, yaitu bisa melihat sisa waktu hidup orang lain. Waktu yang dia lihat sangat detail, mulai dari tahun, bulan, hari, hingga detiknya. Bahkan dia juga bisa lihat sisa waktunya sendiri, yang mana ini adalah ironis karena sisa waktu Choi Mika hanya kurang dari 90 hari saja Anehnya, setelah tidak sengaja bertemu Doha dan menolongnya saat hampir tenggelam, Choi Mika menyadari bahwa waktunya terhenti setiap dia berdekatan dengan Doha. Tentu saja hal ini sangat menyenangkan bagi Mika. Setidaknya dia bisa punya satu atau dua menit lebih lama untuk hidup jika dia terus-menerus berdekatan dengan Doha. Mulai lah tingkah-tingkah aneh bin ajaib Mika untuk bisa mendekati Doha, bahkan dia sampai melamar menjadi supir pribadi Doha. Di sisi lain, Doha ini bukan sembarang orang. Seperti biasa, kalau pemeran wanita sudah dibuatkan latar belakang yang sedih, maka pemeran prianya adalah Chaebol dengan watak yang angkuh. Sayang sekali, Doha ini bukan hanya chaebol yang sombong, tapi dia juga sudah punya kekasih. Walau pun tidak terlihat saling mencintai, tapi mereka tetap berhubungan karena urusan bisnis keluarga mereka. Dan Doha pun tidak terlihat keberatan. Masalah dimulai saat Doha mulai menyadari dia perlahan-lahan menyukai Choi Mika. Tentu saja gelagat kekasihnya ini tercium oleh Bae Soo Bong, kekasih Doha. Dan tipe-tipe Soobong ini adalah tipa-tipe yang sangat dibenci di drama-drama. Wanita kaya raya, dengan penampilan mentereng, dan sombong setengah mampus. Selama hidupnya si Soobong belum pernah gagal mendapatkan apa yang diinginkannya, sehingga dia berjuang mati-matian merebut Doha kembali karena merasa Doha adalah miliknya.

Tapi tentu saja, dalam drama ini bukan hanya ada satu masalah. Dilema lain muncul saat Choi Mika mengetahui bahwa setiap waktunya yang bertambah adalah hasil dari mengambil waktu Doha. Sebelumnya, Mika memang tidak pernah menemukan dimana letak waktu Doha berada. Suatu saat, ketika dia telah menemukannya, dia menjadi dilemma dan bingung. Hingga akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Doha agar Doha bisa tetap hidup. Saat Doha mengetahui hal ini pun, Doha telah meyakinkan Mika untuk kembali dan mengatakan tidak masalah waktunya berkurang asal bisa bersama Mika. Tapi Mika yang sangat mencintai Doha lebih memilih cepat mati daripada menjadi alasan Doha kehilangan waktu hidupnya. Padahal dia pun sangat merindukan Doha dan ingin bertemu. Tapi tenang saja yeoreobun, karena drama ini akan berakhir bahagia kok.

Related image

Dengan tema cerita yang dijelaskan sebelum drama ini tayang, aku sangat ragu untuk menontonnya karena ku pikir pasti akan sad ending. Aku sangat menghindari drama-drama dengan sad ending. Sudah cukup dengan kesedihan di dunia nyata, jadi aku tidak perlu drama-drama dengan akhir yang sedih (LOL). Tapi aku memutuskan untuk menontonnya karena disini Lee Sung Kyung akan banyak menunjukkan bakat bernyanyinya. Choi Mikaela adalah seorang artis yang bermimpi bisa bermain drama musikal, setidaknya sekali sebelum waktu hidupnya habis. Disini kita akan disuguhi penampilan Lee Sung Kyung yang sungguh memikat. Sejak lama aku tahu kalau dia ini punya suara yang oke. Dan impianku melihatnya bernyanyi akhirnya kesampaian lewat drama ini. Akan banyak adegan Sungkyung bernyanyi sambil menari, sambil bermain piano, atau hanya sekedar bersenandung. Dan kamu bisa mendengar suaranya dengan sangat jernih. She’s so talented!

Related image



Mimpi Choi Mika menjadi seorang artis musikal juga tidak lepas dari dukungan sahabatnya, Seung Yeon. Yang suka Kpop, apalagi yang jaman dulu pasti akan notice dengan wajah Seung Yoon. Seung Yoon adalah anggota dari girl group KARA. Disini dia berperan jadi sahabat baik Mika, dan juga orang yang bekerja di perusahaan seni Doha. Kebetulan dia juga yang mengurus proyek musikal yang akan diselenggarakan oleh perusahaan itu. Di drama ini, Seung Yoon dibuatkan plot love story sendiri, yaitu dengan adik Mika, Choi Wijin. Yup. Kisah cinta noona-dongsaeng lagi. Kisah cinta mereka menjadi hiburan tersendiri di drama ini, dan bikin gemas juga.

Sayang sekali drama ini kurang mendapat perhatian dari penonton, dilihat dari ratingnya yang kurang bagus. Padahal aku pribadi suka sekali dengan dramanya atau kah mungkin aku hanya bias karena melihat Sung Kyung (hehehe). Chemistry antara Sung Kyun dan Sang Yun juga bagus sekali, mereka benar-benar terlihat tergila-gila satu sama lain. Pemeran pendukungnya pun tidak kalah menarik.

Related image

Jadi untuk kalian yang suka tipe-tipe drama romantis, apalagi suka musikal, maka drama ini sudah seharusnya masuk ke dalam list tontonan wajib kalian.

Jangan lupa share pengalaman menontonmu di bawah yah. 

Kamis, 27 September 2018

My Spiritual Journey : Novena Tiga Salam Maria






Aku menemukan doa ini saat sedang menjelajah di internet dan mencari kutipan-kutipan doa untuk menyemangatiku. Saat itu adalah saat penuh kegalauan dan sedang dalam perjuangan meraih impianku. Lalu ku membaca di salah satu blog (aku lupa dimana) bahwa dia juga sedang dalam pergumulan dan dia berdoa Novena Tiga Salam Maria ini kemudia mendapat mukjizat penyelesaian. Banyak lagi kesaksian orang-orang yg melakukan Novena ini dan selalu menemukan jalan keluar dari permasalahan mereka. Aku pun tergerak untuk melakukannya.



Aku melakukan doa ini selama 9 hari. Jawabannya memang tidak langsung ku dapatkan. Tapi yang ku dapatkan adalah ketenangan dan kepercayaan diri. Aku yang awalnya terlalu terpaku pada hasil, akhirnya aku menjadi lebih sabar dan berserah. Aku merasa menjadi semakin dekat dengan Bunda Maria melalui doa ini. Mungkin ini lah jawaban doaku. Entah lah. Aku hanya merasa bersyukur bisa menemukan doa ini dan menjadi peganganku hingga kini.



Permintaan doaku waktu itu mungkin belum sepenuhnya terkabulkan tapi aku percaya hal-hal menakjubkan sedang dalam perjalanannya menghampiriku. Tepat pada saatnya, tidak lebih cepat, juga tidak pernah terlambat. Percaya lah.



Berikut ini aku akan memberikan kutipan tata cara Doa Novena Tiga Salam Maria, sebagai ucapan syukurku sebab Bunda Maria mau berkenan mendengar doaku dan membantu menyampaikannya kepada Tuhan Yesus.








IBADAT NOVENA TIGA SALAM MARIA


TANDA SALIB

Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Amin

SYAHADAT PARA RASUL

Aku percaya akan Allah,


Bapa yang mahakuasa,

Pencipta langit dan bumi;

Dan akan Yesus Kristus,

Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
Yang dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria;
Yang menderita sengsara
Dalam pemerintahan Pontius Pilatus
Disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
Yang turun ke tempat penantian
Pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
Yang naik ke surga,
Duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa;
Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja katolik yang kudus,
Persekutuan para kudus,
Pengampunan dosa,
Kebangkitan badan,
Kehidupan kekal.

Amin.

BAPA KAMI

Bapa kami yang ada di surga,


Dimuliakanlah nama-Mu.

Datanglah kerajaan-Mu.

Jadilah kehendak-Mu

di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami
ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amin

DOA TOBAT

Allah yang maha rahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.


Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik bagiku.

Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.

Allah yang maha murah, ampunilah aku, orang berdosa.

Amin

NOVENA TIGA SALAM MARIA

Bunda Maria, Perawan yang kuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang mustahil, karena kekuasaan yang dianugerahkan Tuhan yang mahakusa kepadamu.
Maka dengan sangat aku mohon bantuanmu dalam kesulitanku.
Janganlah kiranya engkau meninggalkan daku, sebab engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara sulit yang tak ada harapannya sekali pun, engkau tetap menjadi penolong.
Baik keluhuran Tuhan, kehormatan namamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah, jika engkau sudi mengabulkan permohonan ini.
Oleh karena itu kalau permohonan ini benar – benar selaras dengan kehendak Tuhan yang mahakasih dan mahasuci, aku mohon dengan sangat, ya Bunda yang kuasa dalam permohonan, sudilah kiranya Bunda meneruskan permohonanku ini ke hadirat putramu, Yesus, yang pasti takkan menolakmu.
Pengharapanku yang besar ini berdasarkan kekuasaan tak terbatas, yang dianugerahkan Allah Bapa kepadamu.
Dan untuk menghormati kekuasaanmu aku berdoa bersama Santa Mechtildis, yang kau beritahu tentang latihan kebaktian ‘Tiga Salam Maria’ yang sangat besar manfaatnya.
Salam Maria …. (3x)
Bunda Maria yang baik hati jauhkanlah aku dari dosa berat.
Permohonan (….)
Perawan suci, Tahta kebijaksanaan, berkat sabda Allah kebijaksanaan ilahi telah tinggal di dalam dirimu.
Engkau telah dianugerahi pengetahuan ilahi tak terhingga oleh Putramu, karena sebagai makhluk paling sempurna engkau dapat menerimanya.
Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapi, betapa besar pertolongan yang kuharapkan darimu.
Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur berkat segala kesanggupan dan kedermawanan budimu demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku.
Sudilah kiranya Bunda menolong dengan segala cara yang paling tepat, agar tercapailah maksudku itu.
Bunda Maria, Bunda kebijaksanaan ilahi, berkenankanlah mengabulkan permohonanku yang penting ini.
Aku mohon ini berdasarkan kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan kepadamu oleh Sabda Ilahi, putramu.
Bersama Santo Antonius dari Padua dan Santo Leonardus dari Porto Mauritio, pewarta kebaktian “Tiga Salam Maria” yang rajin, aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaamu yang tiada taranya.
Salam Maria …. (3x)
Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa berat.
Permohonan (….)
Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda kerahiman sejati, yang akhir – akhir ini disebut sebagai ‘Bunda yang penuh belas kasih’, aku datang kepadamu, dan mohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku.
Aku tahu bahwa aku tak pantas mendapat karunia itu, sebab kerap kali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Yesus, putramu.
Betapa pun besar kesalahanku, aku sangat menyesal karena telah melukai Hati Kudus Yesus dan hati kudusmu.
Engkau telah memperkanalkan diri sebagai ‘Bunda para pendosa yang bertobat’ kepada Santa Brigita.
Maka, ampunilah kiranya segala tidak tahu terimakasihku yang sudah – sudah.
Ingatlah saja akan keluhuran Tuhan serta kerahiman dan kebaikan hatimu, yang akan terpancar dengan mengabulkan anugerah permohonan ini dengan perantaraanmu.
Bunda Perawan yang penuh kebaikan, lembut hati dan manis, belum pernah engkau membiarkan yang datang mohon pertolonganmu.
Atas kerahiman dan kebaikanmu, dan lewat doamu aku mengharap dengan sangat anugerah Roh Kudus.
Dan demi keluhuran namamu, bersama Santo Alfonsus Maria de Ligouri, rasul kerahimanmu serta guru kebaktian ‘Tiga Salam Maria’ ini, aku berdoa untuk menghormat kerahiman dan kebaikanmu.
Salam Maria … (3x)
Bunda Maria yang baik hari, jauhkanlah aku dari dosa berat.
Permohonan (….)

Amin

KEMULIAAN

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Amin

TERPUJILAH

Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef, sekarang dan selama-lamanya.
Amin.

TANDA SALIB

Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Amin

Kutipan doa ini ku dapatkan dari website ini . 
Selain itu kita juga bisa memberikan kesaksian dari hasil doa kita di website tersebut karena ada bagian khusus untuk kita menuliskannya disini
Jangan lupa apabila doa-mu telah usai, ucapkan lah syukurmu kepada Bunda dengan membagikan doa ini. 
Berkah dalem. Tuhan Yesus Memberkati. 

Minggu, 11 Maret 2018

[PENGALAMAN] Mengurus Legalisir Dokumen (Apostille) di Kedutaan Besar Korea Selatan


Halo semuanya. Kali ini aku kembali buat berbagi pengalaman lagi nih. Jadi ceritanya aku ada keperluan untuk melegalisir ijazah di Kedutaan Besar Republik Korea di Jakarta. Mudah-mudahan tulisanku bias membantu untuk kalian-kalian yang kebetulan punya kepetingan yang sama.

Kebutuhan untuk melegalisir ijazah ini biasanya dilakukan oleh para calon siswa yang ingin melanjutkan studinya ke Korea Selatan. Karena ada beberapa institusi yang mensyaratkan hal ini. Jadi tidak cukup legalisir dari sekolah kita di Indonesia saja. Jujur, aku juga awalnya kaget dan bingung ketika diberitahukan hal ini. Karena sebelumnya tidak pernah mendengar bahwa bias melegalisir ijazah di Kedubes hehe. Biasanya dokumen yang dilegalisir selain ijazah adalah transkip nilai, kartu keluarga dan akte kelahiran. Tapi Karena aku hanya legalisir ijazah dan transkip jadi aku bakal jelasin kedua dokumen itu aja yah.

Sebelum kalian membawa dokumen-dokumen tersebut ke kantor Kedutaan, sebelumnya dokumen tersebut harus diberi cap/stempel dari notaris. Cap dari notaris ini akan menyatakan bahwa versi fotokopi yang kamu punya adalah versi yang sama dengan yang asli. Biasanya ini bisa dimintakan di notaris maupun di sekolah atau universitas kamu sebelumnya. Setelah mendapatkan cap tersebut baru deh dokumennya bisa kamu bawa ke Kedutaan.

Ketika membawa dokumennya, kamu bisa menjadikan dokumen berbeda menjadi satu rangkap. Jadi misalnya kamu mau legalisir ijazah dan transkip, nah itu bisa disatukan dengan paper clip. Sehingga hitungannya adalah satu rangkap. Sedangkan kalua kamu mau minta lebih dari satu, yah berarti siapkan lebih lagi. Pertimbangan yang harus kamu pikirkan adalah biayanya hehe. Yup. Ada biaya khusus untuk kepengurusan dokumen seperti ini. Menurutku hal ini wajar-wajar saja sih. Untuk satu rangkap dokumen kamu diharuskan membayar sebesar Rp 54.000. Harga ini adalah harga yang aku dapatkan saat terakhir kesana yaitu pada tanggal diterbitkan postingan ini. Tapi menurutku belum akan berubah dalam waktu dekat. Walaupun berubah kemungkinan tidak akan terlalu mencolok sih.
Perjalananku panjang sekali untuk mendapatkan apostille ini (Apostille adalah istilah yang dipakai untuk legalisir dari Kedubes Korea). Jelas banget, Karena jarak yang (sangat) jauh dari tempat tinggalku dan Kedutaan. Apalagi ditambah statusku yang adalah seorang karyawan sekarang sehingga tidak bias meninggalkan pekerjaan begitu lama. Akhirnya setelah galau dan pertimbangan sana sini, dan juga dukungan dari orang-orang sekitarku maka aku putuskan untuk membeli tiket ke Jakarta ! setelah lulus di tahun 2016 yang lalu, ini adalah kali pertama aku kembali lagi ke ibukota. Nervous yet totally excited.

Setelah mengurus segala akomodasiku di Jakarta nanti, maka aku pun berangkat dengan penuh keyakinan (eaaaa). Saat itu aku pilih penerbangan paling pagi sehingga setelah mendarat aku bias langsung menuju ke Kedutaan. Ternyata, manusia boleh lah berencana tapi Tuhan juga yang menetukan. Perjalanan di udara ku sangat lancar, namun sayangnya tidak dengan perjalanan daratku. Aku harus dua kali ganti transportasi karena pengemudi ojek online yang kutumpangi ada insiden dengan debt collector. Sungguh pengalaman yang luar biasa haha. Selama empat tahun kuliah di Jakarta, belum pernah aku berurusan dengan preman atau orang-orang seperti itu. Sekarang belum ada satu hari di Jakarta sudah aja ketemu hal-hal unik. Alhasil perjalananku menjadi lebih lambat dari rancanganku semula.

Sampainya di kedutaan, ternyata banyak orang sudah mengantri. Untuk kepengurusan dokumen-dokumen, aku diarahkan oleh sekuriti untuk ke bagian gedung berbeda dari gedung utama. Pengamanan disini sangat lah amat ketat sekali. Untuk bias masuk ke dalam gedung tersebut kita harus diperiksa KTP, tas dan barang bawaan dan juga melewati scanner. Sebenarnya ini bukan lah hal yang ribet tapi mungkin Karena aku sendiri dan melihat yang lain ada temannya membuatku jadi sedikiti mellow :p dari ruangan pemeriksaan itu, kita akan keluar dan langsung terarah ke gedung yang mengurusi dokumen. Di bagian depannya sudah ada satpam juga yang sangat ramah dan informatif dengan pengunjung. Sebelas dua belas lah sama satpam di bank lol.

Di dalam ruangan sudah banyak orang yang duduk menunggu giliran. Untuk kepengurusan legalisir ijazah kita akan mendapatkan nomor antrian yang berbeda. Loketnya pun berbeda dengan loket pengurusan visa. Kalau untuk visa, disediakan empat loket yang berbeda sedangkan untuk keperluan lain ada dua loket yang letaknya bersebelahan. Tulisan di depan loket tersebut adalah huruf hangul sehingga agak sulit bagiku untuk mengerti. Saat itu aku mendapat nomor antrian 023 dari Pak Polisi yang berjaga. Di loket bagian legalisir saat itu baru sampai nomor antrian ke-20. Padahal saat itu sudah jam 11 siang lho. Sedangkan di loket pembuatan visa sudah mencapai nomor 120an lho. Bayang kan lah betapa ramainya antrian orang-orang Indonesia yang ingin ke Korea itu hehe.

Sambil menunggu giliran nomor urutku, aku duduk di kursi yang disediakan dan memperhatikan sekeliling. Ruangan itu tidak terlalu besar tapi tidak sumpek juga. Pas lah menurutku untuk ukuran ruang tunggu. Di pojok tersembunyi dipasang televisi layar datar yang menampilkan acara yang sudah pasti dalam bahasa korea. Ada juga ruangan lain yang terhubung dan biasanya dimasukki oleh para travel agent untuk mewakili membuat visa. Setelah ku perhatikan lagi banyak sekali agen-agen travel yang menunggu disitu. Mereka membawa bukan hanya satu atau dua paspor tapi bisa puluhan lho. Dan sepertinya sudah saling mengenal satu sama lain sehingga mereka terlihat akrab dan terbiasa berada di kantor itu. Awalnya aku juga berniat untuk menggunakan biro jasa untuk mengurus dokumen apostille-ku ini tapi ternyata biayanya mahal sekali ( bisa sampai 600ribu untuk satu rangkap dokumen saja). Walaupun aku tahu mereka itu rata-rata trusted dan berpengalaman tapi rasanya sayang ajah duitku terbuang sebanyak itu hehe.

Yang menariknya di ruangan ini adalah adanya rak buku mini di tengah-tengah antara bagian loket visa dan loket legalisasi dokumen, jadi semacam menjadi pembatas gitu. Raknya tidak terlalu besar kok, kira-kira tingginya sepinggang orang dewasa deh. Tentunya buku-buku yang ada disana adalah buku-buku tentang Korea. Ada beberapa yang berbahasa inggris tapi lebih banyak yang bertulis hangul. Sayang sih, padahal kalau dipajang lebih banyak yang bahasa inggris pasti orang-orang akan lebih banyak untuk tertarik membacanya.

Setelah nomor ku dipanggil, aku maju dan menyerahkan dokumen-dokumen yang akan aku legalisir. Awalnya aku kira petugas disini adalah orang-orang Indonesia, eh ternyata mereka ini orang-orang Korea yang fasih sekali berbahasa Indonesia. Logatnya saat berbicara jadi lucu sekali. Nah soal dokumen, kita wajib membawa dokumen aslinya lho. Jangan sampai lupa yah. Siapkan juga KTP kamu, karena diperlukan untuk verifikasi. Setelah itu dokumen kamu akan dibuat dalam bentuk rangkap. Jadi misalnya nih kamu mau legalisir ijazah dan transkip, berarti satu fotokopi ijazah dan transkip dihitung satu rangkap. Kalau kamu mau tambah dokumen lain, seperti akte lahir atau kartu keluarga bisa dimasukkan dalam satu rangkap. Jadi nanti akan diterbitkan satu apostille untuk semua dokumen kamu tersebut. Setelah dicek dan diverifikasi lalu dokumen asli akan dikembalikan dan dokumen fotokopian tadi akan diambil. Kamu akan diberikan nota semacam kuitansi sebagai bukti pembayaran sekaligus bukti saat nanti kalian mengambil dokumennya saat sudah selesai. Ternyata biaya-nya lebih sedikit dari perkiraanku yaitu sebesar Rp 54.400. Uniknya yah harganya hehe. Ndak apa lah ya cuma beda 400 rupiah . Setelah membayar kamu akan diminta untuk menunggu selama 30 menit.

Dan benar saja, tepat tiga puluh menit kemudian namaku dipanggil oleh petugas. Setelah menunjukkan notaku, beliau langsung memberikan dokumen yang telah diberi apostile. Senang rasanya melihat ada huruf-huruf hangul itu. Hahaha. Maafkan lah aku yang lebay tapi kalian pasti paham deh kalau ada di posisiku.

Akhirnya aku pun keluar kantor tersebut. Saat keluar tidak seribet saat masuk kok. Pintunya juga dibedakan sehingga aku juga tidak sempat mengucapkan terima kasih kepada Pak Satpam tadi. Saat berjalan keluar gedung itu dalam hati aku sempat berbisik, ‘ mudah-mudahan rejeki-ku akan mengantarkan aku kembali ke gedung ini yah ‘.

Denpasar, 7 Maret 2018.

Kamis, 01 Februari 2018

[PENGALAMAN] Membuat Paspor Baru di Kantor Imgirasi Kelas I Denpasar

Hi semua..
Waw it’s been a very looong time since my last update. Maafkan lah penulis moody ini :p
Now I’m back again ! *tabur confetti*

Bulan Februari ini diawali dengan diriku akhirnya memutuskan buat pasport. Sebenarnya ini adalah targetku tahun 2016 setelah wisuda tapi apa lah daya, manusia boleh berencana namun duit juga yang menentukan. LOL.
Setelah mendapat pencerahan lagi, maka ku putuskan untuk segera daftar online lewat aplikasi. Lalu ajukan cuti dan cus ke kantor imigrasi. Kali ini aku mau bagikan pengalamanku step by step membuat pasport lewat aplikasi antrian online.


Nah jadi sebelumnya pihak imigrasi pernah mengeluarkan aplikasi online untuk mendaftar pasport; kita bisa langsung upload dokumen-dokumen terkait dan ke kantor imigrasi hanya untuk wawancara dan foto saja. Sayangnya, sejak pertengahan 2017 lalu sistem online ini ada gangguan dan akhirnya dirubah menjadi hanya daftar untuk antrian online.



Di aplikasi ini pertama-tama kalian harus buat akun dulu, mendaftar seperti biasa. Masukkan username kalian, password, alamat email, nomor KTP, nomor handphone dan alamat tempat tinggal. Setelah mendaftar kalian akan dapat email konfirmasi dari admin untuk verifikasi akun. Tinggal klik link yang ada trus udah deh, akun kalian sudah bisa dipakai untuk daftar antrian online.
Masuk saja sperti prosedur biasa ke aplikasinya. Setelah masuk akan muncul halaman seperti di bawah ini :



Karena alamatku di daerah Bali jadi pilihan kantor imigrasi yang teratas adalah yang terdekat. Kalau di-scroll ke bawah akan ada semua pilihan kantor imigrasi seluruh Indonesia. Jadi tetep kamu bisa daftar dimana saja yang terjangkau. 

Setelah dipilih kantornya maka akan langsung masuk ke halaman memilih jadwal. Akan terlihat pilihan tanggal, waktu (pagi/siang) dan setelah kamu klik, sistem akan mengecek ketersediaan kuota untuk tanggal dan waktu tersebut. Biasanya akan muncul jumlah antrian tersisa. Aku kurang tahu sih berapa batas maksimalnya tapi selama kamu masih dapat nomor berarti masih ada kuota untuk hari itu. Kita juga nggak bisa pilih hari yang sudah lewat, atau pilih hari lebih dari satu minggu. Tanggal-tanggal tersebut tidak akan bisa dipilih secara otomatis. Nah jadi jelas banget kan kelebihan antrian online ini ?! Dengan begini kita bisa memastikan kapan kita akan daftar dan juga sudah pasti akan dilayani. Bila dibandingkan kita pakai cara walk-in yang mana kita belum tentu dapat nomor antrian sama sekali. 

Setelah memilih tanggal dan diberi tahu kuota tersisa kita diwajibkan memilih jumlah pelamar yang akan membuat pasport. Lalu akan ada tombol untuk lanjut. Apabila kamu belum isi semua detail yang diminta maka kamu tidak bisa meng-klik tombol ‘lanjut’ tersebut.




Pada hari-H usahakan kamu datang tepat waktu sesuai jadwal atau bahkan sebelumnya. Karena bagaimana pun kamu tetap harus mengisi formulir sebelumnya dan juga menunggu giliran dengan pendaftar lain. Di hari aku mendaftar ternyata hujan deras, walaupun harus pelan-pelan bawa motor dan diselingi tersesat (LOL) akhirnya aku bisa sampai tepat waktu juga. Karena sebelumnya semua dokumen sudah dimasukkan dalam satu map jadi aku lebih mudah membawanya. Klik disini untuk persyaratan dokumennya. 

Sampai di kantor langsung saja cari petugas keamanan di depan lobi, disana kamu bisa minta formulir pengajuan dan surat pernyataan yang harus kamu tandatangani di atas materai. Kamu juga akan diberi selebaran tentang persyaratan pembuatan pasport. Jangan kamu abaikan lho itu! Penting untuk kamu baca dan pastikan lagi dokumenmu lengkap sebelum diperiksa di bagian verifikasi berkas. Karena dari yang aku lihat petugasnya  profesional sekali, ada kurang atau salah sedikit pasti langsung dikembalikan berkasnya. Walau aku jadi grogi karena takut berkasku kurang tapi aku suka banget pelayanan yang kayak gini. Tegas ! ( salut untuk petugas imigrasi di kanwil Denpasar )




Nah sebelum diperiksa berkas, kita tetap wajib menunjukkan hasil daftar online berupa barcode dari aplikasi tadi. Nanti petugas di bagian verifikasi akan memberi nomor antrian dengan kode B. Punyaku waktu itu nomor 121B. Jadi ketika nomor kita dipanggil, mereka akan berkata :  “Antrian online nomor satu dua satu”. Jangan sampai kamu tidak dengar ketika dipanggil tiga kali ya. Karena nomor kamu akan dilewatkan. Dan itu terjadi padaku. Sebenarnya ini salahku sih, gara-gara nggak bawa pulpen aku akhirnya harus beli dulu di tempat fotocopy yang untungnya ada di samping gedung itu. Belum lagi saat mengisi formulir saking groginya aku sampai harus mengulan. Poor me! Untung saat aku bilang ke petugas verifikasinya, beliau masih mau memeriksa berkasku walau dengan wajah sedikit kesal (ups sori, mbak). 

Nah kenapa aku agak grogi soal berkasku, karena ada hal yang berbeda antara akte lahirku dan kartu keluargaku. Hal kecil sih tapi melihat betapa telitinya petugas itu mengurusi berkas yang lain aku jadi cukup khawatir juga. Nama ku berdasarkan akte adalah Putu Dewi Purnama Sari sedangkan di KK namaku ditulis Putu Dewi Purnamasari. Nah beda banget kan ?! Masalah ini sudah lama ku keluhkan karena membuat beberapa dokumenku jadi beda. Tapi lama sekali proses perbaikannya. Ah entah lah. Jadi aku takut kalau niatku memiliki pasport hari itu akan kandas karena perbedaan spasi saja. 
Untung lah Tuhan masih memberkatiku. Berkasku oke semua dan sekarang aku tinggal menunggu panggilan untuk foto saja. Yipee !

Sambil menunggu namaku dipanggilm aku lihat-lihat keadaan kantor imigrasi ini. Untuk ukuran kantor imigrasi yang notabene dikujungi puluhan orang setiap hari, gedung ini terasa terlalu sempit. Setelah dari bagian depan, kamu akan langsung berhadapan dengan bagian informasi yang mana itu juga lah bagian verifikasi berkas nanti. Ada dua orang petugas ( ini kurang banget sih menurutku ) yang masing-masing mengurusi pendaftar online dan pendaftar walk-in. Dari sana, ruangan terbagi dua area. Jika kamu belok ke arah kanan, itu adalah area khusus pemohon paspor foreigner atau orang-orang asing. Sedangkan di bagian kiri adalah untuk WNI. Kedua area itu dilengkapi tempat duduk untuk menunggu antrian. Namun sayang tempat duduknya menurutku kurang banyak. Di bagian WNI di area pojok belakang disediakan area bermain anak, walaupun kecil tapi setidaknya pihak kantor imigrasi memiliki niat untuk memperhatikan para orangtua yang membawa serta anak mereka. Di bagian depan ruang tunggu ada ruangan untuk wawancara dan foto. Disediakan layar kecil untuk melihat nomor antrian yang sedang dipanggil. Ada juga layar datar ukuran jumbo (sumpah! Ini gede banget layarnya) di samping yang menampilkan iklan-iklan layanan masyarakat dari pihak imigrasi. Iklan ini tidak bersuara supaya tidak mengganggu saat pemanggilan nomor. Oh ya, untuk antrian online petugas tidak menyebutkan nomor antrian kita lagi tapi langsung memanggil nama. Dan biasanya lebih cepat prosesnya dibanding yang walk-in. Setelah aku dipanggil masuk aku baru tahu alasannya karena memang disediakan petugas khusus untuk pendaftar online. Tuh, satu lagi alasan untuk mendaftar antrian lewat online ;)

Nah di saat ini lah masalahku terjadi. Aku kebelet pipis. Waktu itu kan hujan deras, dan mulai lah tubuhku berkonspirasi membuatku ingin ke toilet terus menerus. Jadi dilemma karena aku takut saat ku tinggal ke toilet petugas akan memanggil namaku lalu karena aku tidak ada di tempat, mereka akan melewati giliranku. Oh No ! Maka kutahan lah hasrat pipisku itu. Dan aku pun sampai di ujung batas dan tak tahan lagi. Aku memberanikan diri untuk minta tolong sama mas-mas di depanku agar memberitahu petugas kalau aku sedang ke toilet. Puji Tuhan, mas-nya baik. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung ambil langkah seribu.

Toilet di gedung ini Cuma ada di satu area yaitu di area foreigner tadi. Jalan terus sampai ujung dan kalian akan menemukan tulisan toilet tertempel di dinding. Sayang sekali hanya ada dua bilik; satu untuk pria dan satu lagi untuk wanita. Di tengah-tengahnya ada wastafel kecil untuk cuci tangan. Toiletnya lumayan bersih hanya saja tidak tersedia tisu. Hm. Padahal jika menyediakan toilet dengan model kloset bukan kah tisu menjadi hal yang wajib disediakan? Atau hanya pendapatku saja. Entah lah.

Setelah kembali ke ruang antrian ternyata namaku juga belum dipanggil. Selang sepuluh menit kemudian baru lah namaku disebutkan petugas. Aku diberi map kuning yang berisi kop dan di dalamnya sudah ada berkas-berkas yang ku bawa tadi. Di dalam ruangan itu ada petugas-petugas dengan layar komputernya dan kamera masing-masing. ada empat petugas untuk pemohon yang antri walk-in dan satu petugas untuk pemohon dari antrian online. Walau pun hanya satu tapi ini sudah cukup efektif kok. Ketika di dalam kita ternyata masih harus menunggu lagi dan disediakan kursi juga di pinggir ruangan. Disini kita tidak diatur lagi antriannya, melainkan kesadaran masing-masing untuk maju sesuai urutan nomor antrian yang paling kecil. 

Kebetulan diantara yang masuk, urutan nomorku yang terkecil jadi aku yang maju duluan. setelah duduk di depan petugas kita akan ditanya beberapa pertanyaan soal identitas, termasuk nama ayah dan ibu kandung. Juga keperluan kita untuk membuat pasport. pertanyaannya masih dasar-dasar kok dan ndak se-seram yang dibilang orang-orang. Lalu kita akan diminta meletakkan jari-jari di mesin pemindai sidik jari. selama proses ini petugas yang mengurusiku lumayan tanggap dan gesit. namun tidak judes hehe. jadi aku juga nyaman banget duduk di situ. terakhir sebuah kartu akan dicetak yang berisi identitas kita dan foto yang barusan diambil. kita dipersilahkan mengecek untuk konfirmasi sekali lagi. Dan selesai deh ! Kita diberi kertas pengambilan paspor dan kata petugasnya bisa diambil setelah tiga hari. 

Salah satu kelebihan di kantor imigrasi Denpasar ini adalah kita bisa langsung bayar di tempat karena ada mobil POS terparkir di bagian depan kantor. Di mobil POS ini sudah ada petugas yang akan mengurusi pembayaran kita, tinggal kita berikan kartu pengambilan dan uang sejumlah Rp 355.000. Rinciannya sebesar tiga ratus ribu adalah ongkos pembuatan paspor dan tambahan lima puluh lima ribu untuk TI Biometrik. Pemikiranku sih ini maksudnya untuk ongkos sidik jari di dalam ruang foto tadi yah. 

Saat sedang menunggu pembayaranku diproses, ada salah satu petugas POS yang menawarkan untuk mengirimkan pasporku dengan paket POS kalau sudah jadi nanti. Wah, kebetulan banget kan. Jadi aku ndak perlu cuti lagi hanya untuk sekedar ambil paspor. Mantap bener deh ini ! Langsung saja ku setujui. Kita akan kena biaya pengiriman lagi sebesar tiga puluh enam ribu. Lumayan mahal sih tapi mengingat ini akan menggunakan POS ekspress dan juga berisi paket dokumen berharga maka ku anggap masih wajar. Nanti petugas akan menyuruh kita mengisi surat kuasa, dimana itu artinya kita memberikan kuasa kepada petugas POS tersebut untuk mengambil paspor kita nanti. Kita juga mencantumkan alamat tujuan pengiriman kita. Menurut petugasnya sih akan sampai satu hari setelah paspornya jadi. Nah nanti akan aku update deh di sini lagi. 

Yah total semua pengeluaranku kurang lebih Rp 400.000. 



Okay then, sepertinya aku baru bisa update sampai sini aja. Overall pelayanan petugasnya oke banget dan cukup informatif. Buat kamu yang mau buat paspor, ku sarankan pakai antrian online deh ;) 

Aku mau update nih kaalau pasporku sudah jadi dan diantarkan tepat waktu. Tapi aku ndak sempat fotoin pas dateng karena terlalu kesenangan ( :p ). Paspornya dibungkusi plastik bening kok, lalu dimasukkan dalam amplop. Jadi aman kok, guys. 

Silahkan share pengalaman kalian di komen yaah. Sharing is caring.